Kamis, 21 Agustus 2008

Hidup berdasarkan aturan agama atau relasi dengan Tuhan? (by: sonya)

ROMA 7:4
Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.

MATIUS 15:9
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”


Seringkali di gereja-gereja maupun kelompok sel ada peraturan semacam ini:
1. Dilarang nonton bioskop
2. Dilarang nonton tv
3. Satu orang wanita tidak boleh pergi jalan-jalan dengan beberapa orang pria
4. Dilarang mendengarkan lagu selain lagu-lagu rohani
dan berbagai macam aturan lain yang sebenarnya tidak ada di dalam Alkitab.

Aturan semacam itu dibuat sendiri oleh manusia, dan yang membuat hukum semacam itu memang bermaksud baik. Namun sebenarnya ada satu hal yang harus disadari oleh setiap orang percaya, yaitu: setelah kita diselamatkan, hidup kita bukan lagi berdasarkan aturan-aturan agama semacam itu, namun berdasarkan relasi kita dengan Tuhan.

Misalnya larangan untuk nonton bioskop maupun pergi dengan teman-teman itu dibuat untuk mencegah hal yang tidak-tidak. Aturan seperti itu jangan sampai menjadi doktrin karena kita harus lihat-lihat dulu dengan siapa kita pergi. Kalau dengan orang yang tidak jelas asal-usulnya ya memang lebih baik jangan, namun kalau dengan teman-teman kita sendiri sesama anak Tuhan dan diperbolehkan oleh Tuhan bukankah hal itu tidak masalah?

Kalau kita mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan, merenungkan Firman Tuhan, hidup kita dikuasai oleh Roh Kudus yang membimbing kita untuk hidup benar dan jaga kekudusan. Hubungan pribadi dengan Tuhan ini harus terus-menerus dibina agar kita lebih dikuasai roh daripada daging.

FOKUS KITA SEHARUSNYA ADALAH RELASI KITA DENGAN TUHAN, BUKAN ATURAN-ATURAN.

Gaya hidup kita tidak boleh dibangun berdasarkan aturan! Hidup ini bukan tentang menaati satu set peraturan. Kehidupan kita ada di dalam persatuan dengan Yesus Kristus. Segala sesuatu harus mengalir dari itu.


Peraturan-peraturan semacam ini akan mengarah pada legalisme dan roh agamawi, kembali ke zaman Perjanjian Lama. Sadar!!! Kita sekarang ada di zaman Perjanjian Baru, kita sudah DIBAYAR LUNAS oleh Tuhan Yesus. Kita harus kembali pada Alkitab. Apa yang Alkitab katakan mengenai aturan-aturan agama ini?

Dalam Alkitab, Tuhan benar-benar berkata kalau kita sudah dibebaskan dari Hukum Taurat (yang dibuat sendiri oleh Tuhan, sudah digenapi oleh Hukum Kasih Tuhan Yesus), Tuhan tidak menghendaki kita menghambakan diri terhadap hukum lain yang dibuat manusia (yang saya maksud di sini bukan hukum ketetapan pemerintah/undang2 - kalau itu kita harus tunduk pada pemerintah, tapi yg saya maksud di sini hukum yang dibuat oleh para pemimpin gereja yg kadang aneh-aneh).

KOLOSE 2:20-22
20Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
21jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
22semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
23Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.


Michael Yaconelli - Dangerous Wonder, Steve McVey - Negeri Kasih Karunia (Grace Land):
Setiap kali para murid mulai menetapkan peraturan-peraturan -- anak-anak tidak boleh mendekati Yesus; jangan biarkan orang banyak menyentuh Yesus; jangan bicara dengan wanita Samaria; jangan biarkan orang-orang membuang-buang minyak wangi yang mahal -- Yesus menyuruh mereka untuk menghentikannya, dan teguran-Nya biasanya diikuti dengan kuliah-Nya, "Kalian masih tidak mengerti juga! Kita tidak menggantikan aturan-aturan agama dengan peraturan kita. Kita sedang mengganti aturan-aturan agama dengan Aku!" Yesus terus-menerus mengatakan "Ikutlah Aku!" bukan "Ikuti peraturan-Ku!" Jadi, kebanyakan dari kita telah menghabiskan kehidupan Kristiani kita dengan mempelajari apa yang tidak bisa kita lakukan bukannya menikmati apa yang bisa kita lakukan di dalam Yesus.

Jadi, berhentilah terfokus pada aturan-aturan agama. Anda telah mati terhadap sistem itu. Sekarang Yesus Kristuslah hidup Anda. Mengerti bahwa kita telah mati terhadap hukum Taurat, satu-satunya yang perlu untuk meraih kemenangan adalah dengan memahami apa rencana Allah bagi orang-orang percaya. Kita hidup dengan hukum yang berbeda, yang disebut hukum Roh kehidupan di dalam Kristus Yesus.

Ada ilustrasi tentang sekelompok orang yang naik kapal, tiketnya sudah lunas dibayar. Semua orang yang di kapal itu makan steak. Namun ada 1 orang yang makan keju yang dibawanya dari rumah. Pada hari terakhir ada seorang penumpang yang bertanya kepadanya, "Mengapa kamu makan keju, tidak makan steak?" Jawabnya, " Saya tidak mampu membayar makanan steak itu." Kemudian penumpang yang menanyainya itu berkata, "Steak itu sudah dibayar lunas bersama tiketnya."

Semuanya terserah kita, kita mau menikmati steak, atau makan keju terus-menerus.

Jesus loves you ^0^

Tidak ada komentar: