Kamis, 09 Oktober 2008

KOMUNITAS (by: sonya)

Amsal 13:20
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Bagaimana komunitas kita menentukan akan menjadi orang seperti apa kita. Burung rajawali yang sejak kecilnya diasuh dan bergaul dengan ayam akan berlaku seperti ayam. Demikian juga manusia. Kalau kita bergaul dengan orang yang bejat, tinggal tunggu waktu saja kita ketularan menjadi bejat. Kalau kita bergaul dengan orang yang suka omong kotor, sekuat apa pun kita suatu waktu kita juga akan ikut omong kotor. Sebaliknya kalau kita bergaul dengan orang-orang yang hidupnya kudus dan dekat dengan Tuhan, kita akan ikut menjadi orang yang menjaga kekudusan dan dekat dengan Tuhan juga. Kalau kita merasa diri kita malas, lebih baik jangan bergaul dengan orang-orang yang juga malas. Lebih baik kita bergaul dengan orang-orang yang rajin agar kita ikut dengan kebiasannya yang rajin sehingga kita berubah menjadi lebih baik. Dalam bergaul dengan orang-orang yang "level'nya di atas kita ini memang diperlukan proses. Besar kemungkinan kita akan menjadi malu karena kita terlihat yang paling "cupu". Namun bagi yang bisa bertahan sampai pada akhirnya, kita akan menjadi manusia yang lebih baik dan hidup kita semakin memuliakan Tuhan.

Amsal 27:17
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Pentingnya komunitas kawan seiman (kelompok sel).

1. Bergaul dan saling memperhatikan
Dalam kelompok sel kita bisa bergaul dengan kawan-kawan seiman sehingga pergaulan kita selaras dengan Firman Tuhan. Bagi beberapa orang yang jauh dari keluarga, kelompok sel bisa menjadi keluarga kedua (ada kasih persaudaraan). Kita bisa saling share dan saling menguatkan.

2. Pertumbuhan rohani
Di dalam kelompiok sel kerohanian kita bisa bertumbuh. Kita bisa bersekutu, menyembah Tuhan, saling membangun, dan saling mendoakan. Kita bisa lebih dekat dengan Tuhan dan mengembangkan hubungan pribadi dengan Tuhan. Tidak menutup kemungkinan bahwa di kelompok sel akan ada perbedaan pendapat dan gesekan-gesekan. Namun hal itu juga dipakai Tuhan untuk membuat kita semakin bertumbuh baik dalam hal karakter dsb. Justru kelompok sel yang sehat adalah kelompok sel yang diproses oleh Tuhan.

3. Mengembangkan talenta
Kelompok sel yang lingkupnya lebih kecil dari gereja memberi peluang yang lebih besar bagi kita untuk mengembangkan talenta dan karunia rohani yang Tuhan berikan. Lita bisa saling mendorong, saling menguatkan, dan saling membangun. Misalnya orang yang memiliki talenta bermain gitar dan hanya mempunyai sedikit peluang untuk pelayanan di gereja, bisa mengembangkan talentanya di kelompok sel dahulu.

4. Menjangkau ke dalam dan ke luar
Kelompok sel merupakan sarana yang efektif untuk menjangkau jiwa, karena jiwa yang baru dimenangkan itu bisa langsung mempunyai komunitas yang bisa mendukung pertumbuhan rohaninya. Sedangkan untuk penjangkauan ke dalam, kita bisa saling menjaga untuk setiap anggota sel yang sudah ada. Ada tertulis di Alkitab bahwa "Iblis dengan giatnya mengintai bagai singa yang mengaum-aum mencari mangsa yaitu domba yang terlepas dari kawanannya". Ayat itu sebenarnya menjelaskan bahwa di saat kita terlepas dari komunitas, kita akan mudah sekali jatuh ke dalam dosa dan sulit sekali untuk lepas dari cengkeraman iblis. Hal ini mengingatkan kita pada teman-teman kita yang "menghilang" agar kita bawa kembali ke komunitas. Namun kalau mereka tidak mau kita tidak boleh memaksa, kita bisa memakai cara yang lebih halus namun efektif yaitu dengan berdoa.

Gbu..