Jumat, 27 Juni 2008

INDAH PADA WAKTUNYA (by: sonya)

Dalam menanti penggenapan janji Tuhan yang kadang tak kunjung tiba, seringkali kita tidak bisa bersabar menunggu, terlalu bernafsu (menuruti daging), sehingga kita berusaha "menolong" Allah.

Seperti yang dilakukan oleh Abraham dan Sara yang mandul. Ia sudah menerima janji Tuhan bahwa ia akan memperoleh ahli waris yaitu anak kandungnya sendiri. Namun Sara benar-benar mencari dan mengikat seorang wanita lain dengan suaminya, Abraham, dalam usaha tanpa iman untuk "menolong" Allah menggenapi janji-Nya.

Allah kita tetap setia, walaupun kita tidak setia. Dan Ia tetap menggenapi janji-Nya kepada Abraham, dan juga kepada kita. Namun apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai.

Usaha "menolong" Allah hanya menghasilkan skenario terburuk yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Seluruh dunia, khususnya wilayah Timur Tengah, masih terhuyung-huyung akibat upaya Sara yang gagal dalam "menolong" Allah. Keturunan Ishak (bangsa Yahudi) terus-menerus berperang dengan keturunan Ismael (bangsa-bangsa Arab).

Alangkah baiknya kalau Anda dan saya tetap bersabar dalam menanti penggenapan janji itu. Lebih baik kita berserah kepada Tuhan dan bersyukur atas janji-janji-Nya. Kita senantiasa diproses pada masa-masa penantian. Janji Tuhan tidak pernah terlambat dan tidak terlalu cepat.

Karena... (Pengkhotbah 3:11)

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Keep praying!
Gbu
^0^

Rabu, 11 Juni 2008

BUILDING THE PYRAMID OF CHRISTIANITY vol 1


WHAT IS FAITH? APAAN TU?


HEB 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.


.....bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman adalah suatu keadaan d mana kita percaya bahwa kita akan mendapatkan sesuatu yang benar-benar kita inginkan (apapun itu), tapi tampaknya tidak mungkin kita dapatkan. Tapi kita percaya qta akan mendapatkannya.
Karena tampaknya tidak mungkin.. maka iman disebut bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Dalam Alkitab, terdapat banyak orang2 yang hidup dengan mengandalkan iman. ( lihat IBR11 ) Abraham adalah salah satunya. Saat itu Abraham sudah tua umurnya, tidak mempunyai anak. Sedangkan Sara, istrinya sudah layu dan abraham sendiri saat itu berumur 99 tahun. Tetapi abrahan tetap dalam sikap iman, dan tuhan menggenapi janjiNya. Lahirlah Ishak. Dan masih banyak cerita tentang saksi-saksi iman yang lain. ( lihat IBR11 )

Dengan iman, Daud melawan Goliat, tentara orang filistin yang besar tubuhnya berkali-kali lipat dari Daud. sebelum melawan goliat, Daud berkata :
“Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah"
Daud mengucapkan kata-kata ima dan Daud mengalami kemenangan bahkan sebelum Daud bertempur. Itulah iman.

...1 biji iman.
MT 17:20 ....Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil
bagimu.


Yap... Iman sebesar 1 biji sesawi saja sudah cukup untuk memindahkan gunung. Iman dapat membuat semuanya menjadi mungkin bahkan yang mustahil sekalipun.

...maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil
Gunung adalah simbol dari permasalahan kita. Gunung menghalangi langkah kita untuk maju. Gunung menghalangi kita untuk melihat masa depan kita yang penuh harapan. Gunung yang sangat besar membuat kita merasa putus asa. Gunung dapat berupa permasalahan duniawi kita, masalah finansial, keluarga, pasangan hidup, pergaulan, studi, de el el sehingga gunung itu dapat bertambah besar.

Kini anda berada di persimpangan jalan, dan terdapat 2 jalan yang anda pilih.
Orang tanpa iman akan memilih: berusaha mendaki gunung(permasalahan) itu untuk melewati permasalahan didepan.
Orang dengan iman akan memilih: memindahkan gunung itu, tanpa susah payah melewati segala permasalahan yang tidak mungkin. Karena segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memeliharaku.
contoh? Musa dan Israel tanpa susah payah mencari makan, datang burung puyuh dan manna. Tembok Jericho diruntuhkan hanya dengan mengelilinginya 7x. Tanpa alat berat seperti buldozer, excavator, bom..... Ingat... tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan.

Jadi jalan mana yang akan anda pilih?


Ilustrasi yang diberikan Tuhan tentang iman.

Mat 7:24-28
24“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
26Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
27Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

batu dianalogikan sebagai iman...
Bial iman kita sekeras atau sekuat batu... meskipun banjir dan angin melanda kehidupan kita (pencobaan) kita akan tetap kuat.
Kita harus membangun iman kekristenan kita diatas batu, bukan pasir.



IS IT IMPORTANT TO HAVE FAITH?
Yes it is....

IBR11:6 6Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Apa gunanya harta diseluruh dunia, atau kepuasan di dunia tanpa perkenanan Allah? Tuhan ingin kita menyerahkan segala beban hidup kita kepadaNya, dengan mencari Tuhan dengan sungguh2. Tuhan ingin kita percaya 100% pada janji-janjiNya. Tuhan mempunyai waktunya untuk menggenapi janjiNya, tetapi terkadang kita tidak sabar menunggu penggenapan janji Tuhan itu dan iman kita mulai melemah. waktu Tuhan tidak pernah terlambat, tetapi juga tidak pernah terlalu cepat. Rencana Tuhan itu indah dan penuh harapan di masa depan. Rencana Tuhan bukan rencana kecelakaan. Dan bagi mereka yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, Allah memberi upah kepadanya. Upah itu berupa penggenapan janji. Bila kita tidak mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, sama dengan menunda penggenapan janji Tuhan atas hidup kita.

Seri berikutnya akan membahas tingkatan yang lebih lanjut lagi.




Sabtu, 07 Juni 2008

MEMBERI YANG TERBAIK (by: sonya)


Memberi yang terbaik bukan hanya soal materi, tapi juga hati.
Seperti yang dilakukan oleh Maria ketika mengurapi Yesus (Markus 14:3-9).

Memberi yang terbaik kadang juga berarti harus melepaskan sesuatu/seseorang yang kita kasihi, sebagai bentuk respon hati kita kepada Tuhan. Mungkin hamster kesayangan kita, sepeda kita, uang digondol, atau mungkin juga melepaskan orang yang selama ini kita harapkan sebagai pasangan hidup kita.
Hal ini dialami oleh Abraham ketika harus mempersembahkan anak yang dikasihinya sebagai korban bagi Tuhan, dan Ayub ketika ia harus kehilangan semua kekayaannya dan anak-anaknya.

Melepaskan memungkinkan kita untuk memperoleh yang lebih baik dari Tuhan.
Ketika Abraham rela melepaskan anaknya sebagai korban, Tuhan memberinya domba untuk dikorbankan sebagai pengganti anaknya. Artinya kita belajar taat juga. Ketika Ayub harus melepaskan anak-anaknya dan kekayaannya, pada akhirnya Tuhan menggantinya dua kali lipat dari keadaannya yang dahulu (Ayub 42:10).

Melepaskan memang sulit bagi kita, namun Tuhanlah yang memberi kita kekuatan. Belajar taat, belajar percaya akan janji Tuhan, berjalan sesuai kehendak Tuhan, dan naikkan terus ucapan syukur di tengah kesesakan kita.


Tuhan tidak hanya peduli dengan keadaan rohani kita, namun juga keadaan jasmani kita seperti tugas-tugas kita yang menumpuk, ujian akhir semester, pasangan hidup, dsb. Tuhan tahu kebutuhan kita dan semuanya itu sudah Tuhan sediakan bagi kita.

Sebisa mungkin jangan lupakan saat teduh kita, hubungan pribadi kita dengan Tuhan, karena Tuhanlah sumber pengharapan kita. Ia akan menyatakan kehendak-Nya kepada orang yang mencari wajah-Nya. Tapi juga jangan lupa belajar. Ora et labora.

Ia tidak akan melupakan tugas-tugas kita.
Ia tidak akan melupakan ujian akhir semester kita.
Ia tidak akan melupakan kebutuhan kita akan pasangan hidup.
Ia tidak akan melupakan semua kebutuhan kita baik jasmani maupun rohani.

Jalan Tuhan bukan jalan kita.
Rencana Tuhan bukan rencana kita.
Namun Ia memberi yang terbaik dan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya.

Dan inilah saatnya kita memberi yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan Yesus kita. Bagaimanapun hasilnya, serahkan pada Tuhan dan tetap beri yang terbaik.

Ciayo all...
Gbu =D